RumahCom – Budaya Cina memang kaya dengan simbolisme. Setiap
aspek kehidupan di Negeri Tirai Bambu itu mempunyai sederet simbol.
Berbagai binatang, seperti kuda, bangau, pohon bambu, atau ikan koi,
dalam kajian seni rupa Cina juga mewakili simbol-simbol tertentu.
Sejak
dulu, bangsa Cina membuat lukisan untuk mengekspresikan gagasan dan
merupakan satu bentuk bahasa untuk mengekspresikan harapan, keyakinan,
dan bahkan untuk menyampaikan doa. Lukisan yang menampilkan
simbol-simbol yang baik, dianggap bisa meningkatkan keberuntungan.
Selain itu, ada juga lukisan yang mampu memengaruhi psikologi seseorang
jika memandangnya.
Di dalam masyarakat Cina yang masih fanatik
dengan aturan fengsui, orang tidak akan sembarangan memasang lukisan di
dalam sebuah ruangan. Mereka biasanya berusaha mengetahui tata aturan
memasang lukisan.
Hal ini ada baiknya juga kita pelajari,
sehingga kita bisa meletakkan lukisan yang tepat di tempat yang tepat
pula. Dengan demikian, lukisan tidak hanya bisa menghias, tetapi juga
mampu menghidupkan suasana di sebuah ruangan.
Sesuaikan dengan Astrologi KelahiranKonsultan
dan Pengamat Fengsui, Mas Dian, mengatakan, sebelum memasang sebuah
lukisan, sebaiknya orang mengerti dahulu makna lukisan atau
simbol-simbol yang ada di dalamnya. Selain itu, elemen warna pada
lukisan juga berpengaruh, karena berhubungan dengan pribadi pemilik
rumah, disesuaikan dengan lambang atau astrologi kelahiran (
chiu). Misalnya, orang yang lahir pada tahun 1954 (ber-
shio kuda), sebaiknya memasang patung kuda di meja atau lukisan kuda di belakang meja kerjanya.
Lukisan kuda, menurut Mas Dian, memiliki makna segera menjadi berhasil, atau dalam bahasa Cina-nya
Ma Mao Kung (
Ma= kuda,
Mao= datang,
Kung=
berhasil). Akan tetapi, cara memasang lukisan tersebut pun tidak boleh
sembarangan. Agar rezeki atau keberhasilan masuk ke rumah, arah hadap
kuda di dalam lukisan tersebut harus menghadap ke dalam rumah.
“Biasanya
orang memasang lukisan gambar kuda yang sedang berlari. Jika memasang
kuda yang sedang berlari keluar rumah, rezeki juga bisa ikut lari
keluar,” kata Mas Dian.
Jika memasang lukisan dengan gambar-gambar yang berkaitan dengan
shio, penempatannya mesti dicocokkan dengan hitungan fengsui. Menurut Mas Dian, orang kelahiran tahun 1962 (ber-
shio macan) tidak diperbolehkan memasang lukisan
shio yang bertentangan dengan
shio-nya (
ciong), seperti lukisan monyet atau ular.
Begitu
juga sebaliknya, orang bershio monyet dan ular lebih baik tidak menaruh
lukisan bergambar macan, singa, dan kucing. “Ini masalah simbolisasi
dalam lukisan. Sebaiknya, elemen kelahiran dipasang di kantor
masing-masing mengikuti
shio yang bersangkutan,” ujar Mas Dian. Kalau elemen lukisan tidak cocok dengan
shio seseorang, tambah Mas Dian, hal itu bisa mendatangkan ketidakharmonisan.
Lukisan Pembawa KemakmuranSelain
lukisan yang bergambar shio kelahiran, ada beberapa lukisan
pemandangan, yang menurut fengsui, melambangkan kemakmuran, seperti
lukisan gunung, sawah, orang yang sedang memanen, dan sungai. Menurut
Mas Dian, dengan memasang lukisan orang yang sedang memanen, diharapkan
si pemilik lukisan akan memperoleh “panen” rezeki sepanjang tahun.
Di
sisi lain, lukisan gambar pohon cemara dengan burung bangau juga
memiliki arti kemakmuran. Lukisan cemara melambangkan tanaman berumur
panjang, tahan cuaca, dan kuat, sementara burung bangau melambangkan
panjang umur. Simbol kemakmuran pun bisa diwakili oleh lukisan air
terjun. “Tetapi bukan berarti orang yang memasang lukisan tersebut
selalu bisa menjadi kaya,” ujar Mas Dian.
sumber : http://www.rumah.com/berita-properti/2012/5/980/lukisan-tak-sekadar-penghias-dinding